UNIBADAILY.ID, Jakarta – Sebanyak 161 Mahasiswa Universitas Bina Bangsa (UNIBA) dari Fakultas Ilmu Kesehatan (FIKES) dan Fakultas Keguruan & Ilmu Pendidikan (FKIP) melakukan kunjungan edukatif ke Dewan Perwakialn Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) di Kompleks Senayan – Jakarta, Rabu (17/07/2024).
Kegiatan ini merupakan bagian dari luaran mata kuliah Pendidikan Pancasila & Kewarganegaraan yang diampu oleh Vina Karina, M.Pd dan Gustini Wulandari, M.Pd. Dalam kegiatan ini, mahasiswa didampingi Cecep Abdul Hakim dari Humas Protokoler dan Medkominfo UNIBA, dosen pendamping dari FIKES Ns. Riki Ukhtul Fitri, M.Kep., Ns. Marista Fiana., M.Kep., dan Ns. Ade Komariah, M.Kep.
Tujuan utama dari kegiatan ini adalah untuk memperkuat nilai-nilai kebangsaan serta memberikan pengalaman berharga dalam mengenal lebih dalam salah satu tempat yang bersejarah dan fundamental di Republik Indonesia.
Kegiatan dilaksanakan di ruang pertemuan Abdul Muis (operation room) Gedung Nusantara I, delegasi UNIBA disambut langsung oleh Indah Kurniasari, S.Sos., M.Kesos. Pranata Humas Ahli Madya Sekretariat Jendral DPR RI, dalam kesempatan ini Indah memberikan pengantar materi seputar wawasan dan sejarah terkait tatanan lembaga tinggi negara di Indonesia, dan dalam paparannya, Indah menjelaskan sejarah berdirinya Gedung DPR/MPR/DPD RI, keanggotaan DPR, MPR, dan DPD, sejarah UUD 1945, serta empat pilar bangsa Indonesia.
Dalam kesempatan ini, mahasiswa diberikan pemahaman mendalam mengenai pentingnya lembaga tinggi negara dan peranannya dalam menjaga konstitusi serta nilai-nilai kebangsaan. Selain itu, Indah juga menyampaikan bahwa ada kesempatan bagi perguruan tinggi yang melakukan kunjungan untuk mendapatkan timbal balik berupa kunjungan dari pihak DPR RI ke kampus sebagai bentuk evaluasi, serta memperkuat hubungan antara dunia akademisi kampus dengan lembaga DPR RI.
“Kunjungan ini diharapkan dapat memberikan inspirasi dan pemahaman yang lebih mendalam mengenai lembaga-lembaga tinggi negara kepada para mahasiswa, serta memperkuat rasa kebangsaan dan cinta tanah air”, ungkap Indah.
Indah Kurniasari dalam pememaprannya menyampaikan pentingnya tujuan bersama untuk merubah kebiasaan yang buruk untuk perubahan yang lebih baik, penting penanaman kedaulatan kenegaraan dalam diri kita untuk menjadi identitas bangsa & negara.
”ini yang perlu anda pahami dan ketahui, terlebih pada hak konstitusional masyarakat untuk mengetahui dan menjadi pengawas, karena kedaulatan ada di tangan rakyat” tegas Indah menjelaskan tahapan proses dari usulan menjadi RUU sampai disahkan UUD, Partisipasi masyarakat mulai dari penyusunan Prolegnas, penyiapan & pembahasan RUU, Pembahasan RUU tentang APBN.
“Kenapa mahasiswa itu penting dalam menumbuhkan nilai, wawasan kebangsaan dan cinta tanah air, karena masa depan bangsa dan negara ini ada di pundak generasi muda dimasa yang akan datang,” Indah menegaskan.
Vina Karina sebagai pengampu mata kuliah Pendidikan Pancasila & Kewarganegaraan menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan bagian luaran mata kuliah wajib pendidikan Pancasila & kewarganegaraan yang merupakan identitas bagi bangsa & tanah air, harapannya pembelajaran diluar ruang kuliah ini memberikan ilmu dan pengalaman bagi mahasiswa semua.
Sementara itu Humas Protokoler dan Medkominfo UNIBA, Cecep Abdul Hakim beliau menyampaikan urgensi wawasan kebangsaan bagi generasi muda khususnya bagi mahasiswa, apapun profesi dimasa deapan nanti, termasuk mahasiswa Fikes yang nantinya akan berprofesi pada bidang kesehatan dan Mahasiswa FKIP yang dipersiapkan untuk menjadi seorang pendidik, UNIBA berkewajiaban untuk memperkuat nilai dan wawasan kebangsaan, karena mahasiswa adalah generasi masa depan bagi bangsa dan negara kita.
Adapun tujuan dari wawasan kebangsaan itu sendiri adalah untuk menumbuhkan rasa cinta negara dan mewujudkan rasa nasionalisme yang tinggi. Sehingga penting rasanya para remaja khususnya mahasiswa untuk mengerti dan memahami mengenai wawasan kebangsaan ini.
Wawasan kebangsaan adalah cara pandang bangsa Indonesia mengenai diri dan lingkungannya, mengutamakan kesatuan dan persatuan wilayah dalam penyelenggaraan kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernedara. “Jika berkurangnya pemahaman mengenai wawasan kebangsaan ini akan menyebabkan degradasi nasionalisme atau menurunnya moral masyarakat” ujar Cecep.
Beliau menyebutkan jika terdapat empat pilar kehidupan berbangsa dan bernegara yaitu, Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Khebinekaan. Pancasila, yang merupakan dasar negara dan ideologi negara Indonesia. UUD 1945 yang merupakan sumber hukum negara Indonesia dan sebagai perwujudan dari dasar negara Indonesia yaitu Pancasila.
NKRI adalah Negara Kesatuan Republik Indonesia. Disebutan pada pasal 1 ayat 1 UUD 1945 jika negara Indonesia adalah negara kesatuan berbentuk republik. Sehingga perlu ditanamkan rasa cinta tanah air perlu dikembangkan dalam pengembangan karakter bangsa.
“Dan pilar yang terakhir adalah kebhinekaan. Bhineka tunggal ika adalah berbeda-beda namun tetap satu juga. Ini bertujuan menghargai setiap perbedaan dan keragaman namun tetap menjadi satu sebagai bangsa Indonesia, ungkap Cecep.

Antusiasme Mahasiswa dalam kegiatan ini cukup tinggi, dan hal ini terlihat dari kegiatan yang berisikan diskusi, tanya jawab dari mahasiswa dan narasumber dari Setjen DPR RI. Kegiatan ini dikemas dalam konsep edutainment (education plus entertainment), sehingga rangkaian kegiatan yang ada dibuat semenarik mungkin dan melibatkan partisipasi peserta dalam proses pembelajaran. Kegiatan diskusi, observasi dan simulasi dilaksanakan untuk menjadikan peserta sebagai subjek pembelajaran.
Secara umum rangkaian kegiatan meliputi diskusi dan simulasi yang dilaksanakan di Ruangan Abdul Muis (operation room) dan dilanjutkan dengan observasi dengan mengunjungi Museum DPR RI dan Ruang Sidang Paripurna I di komplek Gedung Nusantara (gedung kubah hijau) yang dipandu oleh Pamong Budaya Sekretariat Jenderal DPR RI.***(editor: assr)