UNIBADAILY.ID, Warunggunung – KKM Kelompok 69 UNIBA di Desa Warunggunung, Kabupaten Lebak Banten, bidang pendidikan menyelenggarakan rangkaian kegiatan Hari Anak Nasional dengan tema ”Anak Terlindungi Indonesia Maju“ salah satu kegitannya adalah Workshop “Digital Parenting Pengasuhan Layak Untuk Anak”, Kamis (25/07/2024).
Kegiatan tersebut diselenggarakan di SDN 1 Warunggunung yang dihadiri oleh Kepala Sekolah SDN 1 Warunggunung Uci Sanusi, Pengawas Sekolah Caca Witarsa, Dosen Pendamping Lapangan (DPL) Ulfi Jefri, narasumber Praktisi Kesehatan Rinda Oktaviani, Akademisi dan Praktisi Media Cecep Abdul Hakim, dengan peserta terdiri dari guru dan orang tua murid di lingkungan Desa Warunggunung.
Perkembanganan teknologi informasi adalah sebuah keniscayaan yang tidak bisa dihindari, dengan kebermanfaatan nya secara positif dikehidupan masyarakat, akan tetapi memiliki dampak yang harus diwaspadai pada anak-anak. banyak orang tua sadar atau tidak sadar merasakan dampak tersebut serta mengeluhkan perilaku anak mereka dalam menggunakan alat teknologi digital baik telivisi maupun gatget mengakses gadget yang dapat berpotensi pada ketergantunagn dan mengakibatkan perilaku anak pada hal hal yang tidak produktif.
Kepala Sekolah, Pengawas sekolah, Guru dan Wali siswa menyambut baik Workshop Digital Parenting ini yang diselenggarakn oleh kelompok KKM 69 Uniba.
Uci Sanusi sebagai Kepala Sekolah SDN 1 Warunggunung menjelaskan orang tua untuk memiliki peran untuk membangun hubungan yang positif dengan anak mereka. Kegiatan di sekolah bukan satu-satunya cara karakter anak dibentuk, pengasuhan keluarga juga merupakan proses awal pembentukan karakter anak.
“Kegiatan ini perlu diapresiasi karena orang tua tidak hanya perlu tahu masalah nilai anak di sekolah, tapi juga perlu tahu bagaimana membangun hubungan yang baik dengan anak dirumah, tujuannya adalah agar anak memiliki karakter akhlaqul karimah”, Tegasnya.
Dalam sambutannya Caca Witarsa mengucapkan terima kasih kepada kelompok 69 yang sudah berkontribusi pada penyelenggaraan acara ini. Mengapresiasi DPL dan seluruh mahasiswa KKM dalam memimpin kegiatan workshop digital parenting.
“Pesan dari saya digital parenting sudah tidak bisa dihindari lagi harus disikapi secara bijak oleh orang tua dirumah maupun guru disekolah. Perlu dukungan orang tua dan guru terhadap siswa dalam pengasuhan layak untuk anak. Kegiatan pola asuh di sekolah maupun di rumah harus berpusat kepada siswa”, Tegasnya.
Secara khusus DPL kelompok 69 KKM Uniba Ulfi Jefri, mengucapkan terimakasih kepada SDN 1 Warunggunug yang sudah memfasilitasi dan menerima peserta KKM dengan baik. Kegiatan yang dilaksanakan di SDN 1 Warunggununug ini adalah salah satu bentuk dari delapan program kerja pengabdian kepada masyarakat yaitu bidang pendidikan.
Bidang pendidika merupakan salah satu bentuk dharma yang ke tiga dari tridharma perguruan tinggi yaitu pengabdian kepada masyarakat dari delapan program kerja yang kita laksanakan salah satunya bidang pendidikan.
“Saya berharap wali murid dari siswa SDN 1 Warunggunung memiliki kesadaran tentang dampak-dampak yang terjadi pada anak ketika anak sudah mengenal gadget dan penggunaan teknologi digital lainnya”, Ucapnya Ulfi.
Sementara itu Koordinator bidang pendidikan Astuti dari program studi matematika, menyatakan kegiatan workshop ini bertujuan untuk mengedukasi orang tua murid dan dewan guru dalam meningkatkan pola asuh kepada anak Indonesia, khusunya anak di Desa Warunggunung.
“Kegiatan ini sangat penting dilaksanakan karena pengetahuan orang tua juga perlu memahami dampak tekbnologi digital terhadap tumbuh kembang anak”, tandas Astuti.
Materi pertama dari Rinda Oktaviani menjelaskan, Parenting adalah pola asuh yang diterapkan orang tua terhadap anak. Pola parenting ini nantinya bisa berpengaruh terhadap banyak aspek dalam kehidupan anak hingga dewasa, mulai dari sisi akademik, kesehatan mental, pola hidup, hingga kehidupan sosialnya.
“Orang tua harus lebih bekerja ekstra dalam mengontrol penggunaan gadget kepada anak dan memfasilitasi kebersamaan dengan anak dan menjadi orang tua yang bijak di era digitalisasi”, ungkap Rinda.
Selanjutanya pemateri kedua Cecep Abdul Hakim yang biasa disapa Celkim menjelaskan, Pembelajaran yang sangat menyenangkan merupakan pola asuh anak yang sangat bagus, tetapi sebaliknya pembelajaran yang membosankan pola asuh anak justru akan berdampak kepada tumbuh kembang anak, peran pendampingan orang tua sangat penting dalam pola pengasuhan anak dan tidak dapat membiarkan dampak negatif teknologi digital terhadap tumbuh kembang anak-anak.
Pola asuh yang terbaik kepada anak adalah pondasi yang dibangun untuk masa depan anak sebagai genaersai penerus, maka , komunikasi, komitmen, dan dukungan keluarga sangat dibutuhkan untuk tumbuh kembang anak. “Anak terlindungi Indonesia Maju, dimulai dari Strong from Home”, ucap Celkim.
Anak lebh banyak menduplikat kehidupan di lingkungan keluarga dengan menggugu dan meniru perilaku ayah bunda dan lingkungan keluarga, “pola asuh sesuai dengan kebiasaan yang baik dari orang tua dan guru bisa kita gunakan dengan metode pola asuh anak CELKIMS (Cerdas, Emosi, Lingustik, Kinestik, Intelegensi, Mental dan Spiritual)” bagi orang tua” Celkim menambahkan.
Kesimpulan digital parenting ini agar orang tua memahami pola asuh yang baik dari dampak teknologi digital terhadap tumbuh kembang anak.***(Editor:assr)