UNIBADAILY.ID, Serang – Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Bina Bangsa (UNIBA) kembali menunjukkan eksistensinya dalam menumbuhkan kreativitas mahasiswa melalui kegiatan dengan tema Gelar Karya dan Pentas Seni yang diselenggarakan hari Rabu, (02/07/2025), bertempat di kampus B FKIP UNIBA.
Kegiatan ini diikuti 327 mahasiswa PGSD, yang memamerkan total 230 karya seni, mulai dari karya seni rupa terapan, seni musik, hingga visual art yang diolah dari ide-ide segar khas generasi muda pendidik masa depan.
Acara ini juga menjadi ajang unjuk bakat sekaligus wujud implementasi pembelajaran berbasis proyek yang mendorong mahasiswa untuk aktif, kreatif, dan kolaboratif.
Dibuka langsung oleh Aditya Rachman, M.Ed., Ketua Program Studi PGSD, kegiatan ini bukan sekadar seremonial, tetapi refleksi dari proses panjang pembelajaran berbasis praktik yang hidup. Dalam sambutannya, Aditya menekankan pentingnya mengasah kreativitas mahasiswa melalui pengalaman nyata.
“Memaksimalkan potensi dari pembelajaran dan praktik langsung yang akan kalian jalani sebagai calon guru adalah hal yang utama. Karena seni, selain sebagai media ekspresi, juga merupakan warisan budaya yang harus dipahami dan dilestarikan,” ungkapnya.
Lebih dari itu, Aditya menegaskan bahwa kegiatan ini merupakan bentuk nyata dari luaran pembelajaran mata kuliah Seni Rupa dan Seni Musik, yang memang dirancang untuk mendorong mahasiswa memahami seni bukan hanya sebagai objek ajar, tetapi sebagai bagian dari karakter pendidikan itu sendiri.
Senada dengan itu, Novita Sari, M.Pd., selaku dosen pengampu, menyampaikan bahwa kegiatan ini adalah momen penting untuk menghubungkan teori dengan praktik.
“Gelar karya dan pentas seni ini merupakan output yang tepat bagi mahasiswa. Mereka tidak hanya belajar, tetapi juga menerapkan langsung pemahaman tentang seni ke dalam karya yang bisa dinikmati dan dimaknai,” ujarnya.
Selama acara berlangsung, pengunjung diajak menjelajah beragam karya unik lukisan penuh simbol, instalasi kreatif dari bahan daur ulang, hingga penampilan musik kolaboratif yang menggabungkan unsur tradisional dan modern. Setiap karya membawa kisah, setiap pentas menyuarakan pesan: bahwa seni adalah bagian tak terpisahkan dari pendidikan karakter dan budaya bangsa.
Tak hanya menampilkan kreativitas, kegiatan ini juga menjadi ruang pembuktian bahwa calon guru tidak hanya diajarkan untuk mengajar, tetapi juga untuk mencipta. Mereka diajak menyentuh sisi emosional, historis, dan sosial dari seni agar kelak ketika mengajar di kelas, mereka mampu menanamkan nilai yang hidup, bukan sekadar mengulang teori.
Ketika kegiatan ditutup dengan tepuk tangan panjang, satu hal terasa jelas: seni adalah bahasa yang menyatukan pengetahuan dan rasa. Di akhirnya acara pengumuman pemenang lomba karya seni dari mahasiswa dan mendapatkan uang pembinaan dari Ketua Dewan Pembina Yayasan UNIBA Prof. Dr. Ir. H. Furtasan Ali Yusuf.
Dan lewat tangan-tangan muda ini, Universitas Bina Bangsa tak hanya membentuk pendidik, tetapi juga pelestari budaya, perawat nilai, dan penjaga semangat kreativitas anak bangsa.***