UNIBADAILY.ID, Paris – Pada akhirnya, Indonesia mendapatkan medali emas pertamanya di Olimpiade Paris 2024. Panjang tebing menjadi cabang olahraga (cabor), yang membawa Veddriq Leonardo ke medali emas.
Veddriq Leonardo mengalahkan atlet China Wu Peng di babak final di Le Bourget Climbing Venue di Paris pada hari Kamis, 8 Agustus 2024.
Veddriq, yang berusia 27 tahun, mencatatkan waktu 4,75 detik, lebih cepat dari Wu Peng 0,02 detik.
Medallion emas yang dihasilkan oleh panjat tebing ini menjadi penyelamat bagi kegagalan bulutangkis Indonesia untuk mendapatkan medali emas di Olimpiade 2024. Gregoria Mariska Tunjung, pemain nomor tunggal dalam olahraga tepok bulu, hanya menerima perunggu.
Selama bertahun-tahun, atlet bulutangkis terus menghasilkan emas di Olimpiade. Sepanjang sejarah Olimpiade, atlet bulutangkis menyumbangkan delapan dari sembilan emas Indonesia.
Di Olimpiade 1992 di Barcelona, dua medali emas—satu untuk putra dan satu untuk putri—diberikan. Juara adalah Alan Budikusuma dan Susy Susanti.
Dalam Olimpiade 1996, dua bulutangkis Indonesia, Rexy Mainaky dan Ricky Subagja, memberikan emas dalam nomor ganda putra.
Candra Wijaya dan Tony Gunawan adalah pemenang ganda putra Olimpiade 2000. Pada Olimpiade 2004, Taufik Hidayat mengambil alih nomor tunggal putra.
Pada tahun 2008, Hendra Setiawan dan Markis Kido mendaftar sebagai penyumbang emas melalui ganda putra mereka. Pada Olimpiade London 2012, atlet bulu tangkis Indonesia gagal meraih medali emas.
Selanjutnya, Tontowi Ahmad dan Liliyana Natsir menerima medali emas dalam ganda campuran di Olimpiade 2026, dan Greysia Polii dan Apriyani Rahayu menerima medali emas dalam ganda putri di Olimpiade 2020. Salah satu negara yang sudah memiliki lima nomor cabor bulutangkis di Olimpiade adalah Indonesia.
Indonesia masih kekurangan medali perak dan perunggu di cabor angkat besi dan panahan.
Indonesia masih dapat menambah dua medali lagi di Olimpiade 2024. Rizki Juniansyah berkompetisi di cabor angkat besi kelas 73 kilogram, sedangkan Nurul Akmal berkompetisi di nomor +81.***(Editor:assr)