UNIBADAILY.ID, Serang – Suasana Auditorium Lantai 6 Gedung D Universitas Bina Bangsa terasa berbeda. Ratusan peserta yang terdiri dari mahasiswa, dosen, dan para himpunan pendidikan anak usia dini (HIMPAUDI) Provinsi Banten memadati ruangan dalam kegiatan Kuliah Umum bertema Pendekatan Pembelajaran Mendalam pada Kurikulum PAUD, Senin, (23/06/2025).
Acara ini dibuka secara resmi oleh Prof. H. Bambang Dwi Suseno, Wakil Rektor I, dalam sambutannya menekankan bahwa “pendidikan anak usia dini bukan sekadar urusan akademik dasar, tapi merupakan pijakan utama dalam membangun sumber daya manusia unggul di masa depan”, ujar Bambang dalam sambutannya.
Kuliah umum ini menghadirkan berbagai pemikiran segar tentang bagaimana mendidik anak usia dini dengan pendekatan yang lebih reflektif, bermakna, dan aplikatif.
Dr. Irma Yuliantina, M.Pd, akademisi dari Universitas Panca Sakti, memaparkan bahwa “pendekatan deep learning bukan hanya soal membuat anak paham pelajaran, tetapi juga membangun kompetensi yang akan mereka butuhkan di masa depan”, ujar Irma.
Ia menekankan pentingnya mengombinasikan pembelajaran permukaan dan pembelajaran mendalam agar anak mampu mengembangkan dua jenis pola pikir, fixed mindset dan growth mindset, yang keduanya relevan untuk situasi belajar yang berbeda.
Menurutnya, fixed mindset tidak selalu negatif, dalam konteks tertentu, ia dapat mendorong stabilitas. Namun, growth mindset lah yang harus dikembangkan sebagai pondasi agar anak berani mencoba, tidak takut gagal, dan tumbuh menjadi pembelajar seumur hidup.
Inilah esensi dari pembelajaran mendalam yang sesungguhnya, memberi ruang bagi anak untuk berpikir, merasakan, dan menemukan makna di balik setiap proses belajar.
Sementara itu, Irene Bulqis Makaylaa, ketua pelaksana kegiatan, berharap kuliah umum ini menjadi titik tolak bagi para pendidik untuk semakin memahami bahwa metode mengajar bukan hanya soal menyampaikan materi, tetapi tentang menciptakan pengalaman belajar yang bermakna dan menyenangkan.
Ratu Yustika Rini, mewakili Program Studi PGPAUD UNIBA, menyampaikan bahwa pendidik saat ini tidak bisa lagi hanya menjadi pelaksana kurikulum.
“Kita harus berani menjadi pencipta, bukan sekadar pengguna. Mendidik anak bangsa berarti mencetak generasi pelopor, bukan konsumen pasif,” ujarnya.
Dukungan juga datang dari unsur legislatif. Desi Ferawati, S.Pd, anggota Komisi IV DPRD Kabupaten Serang, menyampaikan bahwa “pendidikan usia dini adalah titik awal dari perjalanan ilmu setiap manusia”, ungkap Desi.
Ia mendorong para tenaga pendidik untuk berani melakukan pembaruan dan menghidupkan kembali semangat pembelajaran dalam kerangka kurikulum PAUD yang lebih kontekstual dan menarik.
Kegiatan ini merupakan bagian dari komitmen kami untuk terus meningkatkan pemahaman dan kapasitas mahasiswa serta para pendidik PAUD terhadap pendekatan-pendekatan mutakhir dalam dunia pendidikan anak usia dini.
Irene Bulqis Makkaylaa Ketua Pelaksana Mahasiswa semester 4 PGPAUD UNIBA mengatakan, Kegiatan ini menjadi bagian penting dalam memperkaya wawasan pendidik PAUD terhadap model pembelajaran yang berpusat pada anak, eksploratif, dan mendalam.
“Kami berharap guru-guru PAUD bukan hanya sekedar penyampaian materi saja, tetapi harus di implementasikan secara masif agar bermakna bagi anak-anak”, ungkapnya
Dan ia mengucapkan terima kasih atas perhatian dan dukungan semua pihak. Semoga PGPAUD UNIBA terus menjadi pelopor dalam pengembangan pendidikan yang berpihak pada kebutuhan dan masa depan anak-anak Indonesia.
Kuliah umum ini bukan sekadar ajang penyampaian materi. Ia menjadi ruang refleksi, diskusi, dan pertemuan ide-ide lintas generasi yang sepakat pada satu hal: masa depan bangsa dimulai dari cara kita mendidik anak-anak hari ini. Dan untuk itu, dibutuhkan pendekatan yang tidak dangkal tetapi mendalam, terencana, dan bermakna.***